1. Cumulus
![]() |
Cumulus |
Cumulus merupakan awan dengan vertikal
depelopment atau pertumbuhan vertikal.cumulus memiliki tinggi
puncak awan yang tinggi dan sangat tebal, walaupun tidak setebalawan
cumulonimbus. cumulus dapat sendiri atau berkumpul dalam satu
kelompok. Pembentukan awan ini terjadi karena udara labil. Jika keadaan udara
tetap labil, cumulus bisa berkembang menjadi cumulunimbus.
Bentuk/wujudnya
Cumulus tampak terpisah-pisah, pada umumnya padat dengan
batas yang jelas. Pertumbuhan vertical atau tegak, mirip menara atau gunung
atau kubah dengan puncaknya menyerupai bunga kol yang pada bagian-bagian yang
terkena sinar matahari akan tampak putih kemilau sedangkan pada dasar tampak
rata.
2.Stratus
![]() |
Stratus |
Stratus merupakan awan rendah yang biasanya menandai
kestabilan udara atau inversi suhu. Awan stratus dapat terbentuk akibat
menyebarnya awan stratucumulus akibat adanya inversi suhu. stratus juga dapat
bertahan berhari-hari di wilayah anticyclone. Pada saat terjadi front panas
yang lemah, awan ini kerap muncul dan membawa presipitasi ringan, yaitu
drizzle.
Bentuk/wujudnya
Stratus berupa lembaran-lembaran atau lapisan-lapisan
berwarna abu-abu dengan dasar yang teratur. Jika matahari masih terlihat
dari balik awan ini maka tepi awannya akan tampak jelas. Kadang-kadang
berbentuk pecah-pecah dan tampak kasar (frakto stratus). Untuk stratus tebal
mampu menutup sinar matahari atau bulan.
3.Cirrus
![]() |
Cirrus |
Cirrus merupakan sebutan dari awan tipis, halus dan berserabut. Kata Cirro
digunakan untuk sebutan dari bentuk-bentuk awan yang selevel dengan cirrus,
contohnya Cirrocumulus dan cirrostratus.
Bentuk/wujudnya
Terpisah-pisah, berserabut halus, berserat-serat berupa jalur-jalur sempit dengan warna putih atau sebagian besar putih dan tampak seperti bulu ayam
Bentuk/wujudnya
Terpisah-pisah, berserabut halus, berserat-serat berupa jalur-jalur sempit dengan warna putih atau sebagian besar putih dan tampak seperti bulu ayam
4. Cumulonimbus
![]() |
Cumulonimbus |
Cumulonimbus (Cb) adalah sebuah awan vertikal
menjulang (keluarga D2) yang sangat tinggi, padat, dan terlibat dalam badai petir dan cuaca dingin lainnya.
Kumulonimbus berasal dari bahasa Latin, "cumulus"
berarti terakumulasi dan "nimbus" berarti hujan. Awan ini terbentuk
sebagai hasil dari ketidakstabilan
atmosfer. Awan-awan ini dapat terbentuk sendiri, secara berkelompok,
atau di sepanjang front dingin di
garis squall. Awan ini menciptakan petir melalui jantung
awan. Awan kumulonimbus terbentuk dari awan kumulus (terutama
dari kumulus kongestus)
dan dapat terbentuk lagi menjadi supersel,
sebuah badai petir besar dengan keunikan tersendiri.